Minggu, 13 November 2016

Rencanakan Keuanganmu: Keluarga Muda Bahagia, Buah Hati Ceria, Masa Depan Cerah

Saya dan suami termasuk pasangan yang menikah di usia muda. Waktu itu umur saya 25 tahun, dan suami 27 tahun. Pada saat itu, kami sama sekali belum memikirkan urusan investasi, bahkan pengetahuan kami mengenai investasi sangat minim. Maklum, ini semua karena kebutuhan kami selalu difasilitasi orangtua masing-masing, bahkan setelah kami menikah. So, gaji kami berdua habis untuk 'kesenangan masa muda', seperti shopping, makan di cafe kekinian, dan beli gadget.
www.sinarmasmsiglife.co.id
Di awal menikah, pekerjaan, rumah dan mobil kami sudah punya (dan itu pemberian orangtua. Fiuuuh...), dan kami pikir itu cukup. Tapi ternyata, pikiran saya baru terbuka setelah anak kedua kami lahir ditahun 2013, karena disaat itu anak pertama mulai sekolah. Terbayang dong berapa besarnya uang yang harus kami keluarkan untuk biaya masuk TK berstandar Nasional Plus (dan ditambah biaya les piano yang dia ikuti mulai dari usia 3 tahun), biaya melahirkan, biaya imunisasi, ditambah si kakak harus rawat inap di rumah sakit karena sakit yang berhubungan dengan leukosit, dan lainnya, dan lainnya. Lengkaplah sudah! Pada titik itulah saya merasa keuangan kami berantakan. Karena kami tidak punya asuransi, dan hanya mengandalkan gaji dan (pastinya) uang dari orangtua. Padahal, gaji kami tidaklah kecil untuk ukuran pasangan seusia kami, tapi saya sebagai 'bendahara keluarga' tidak bisa mengalokasikannya untuk hal yang tepat.
Terdorong oleh rasa malu, ingin belajar mandiri, dan ingin memiliki masa depan yang cerah untuk kesejahteraan dua buah hati kami, maka sayapun mulai menyusun rencana investasi. Apa saja yang menurut saya termasuk dalam investasi? Baiklah, menurut saya asuransi merupakan investasi. Mengapa? Karena pengalaman saya mengeluarkan biaya besar saat anak pertama saya masuk sekolah dan (masuk) rumah sakit membuat saya sadar jika ASURANSI ITU PENTING UNTUK HAL-HAL JANGKA PANJANG seperti tadi. Seandainya dari awal anak pertama saya lahir saya sudah punya asuransi pendidikan dan kesehatan, saya tinggal menabung asuransi setiap bulan, dan pada saat dia sakit, saya tinggal menunjukkan kartu asuransi, dan bereslah masalah administrasi rumah sakit yang nilainya belasan juta itu. Begitupun pada saat anak saya masuk sekolah nanti, saya tinggal mencairkan asuransi pendidikan untuk dana uang pangkal yang puluhan juta itu.
Oke, dua masalah terpecahkan. Selanjutnya, menurut saya membeli properti itu merupakan investasi. Karena saya bekerja sebagai Marcomm Manager disebuah perusahaan developer properti, dan melihat banyak rekan kerja saya disana berani membeli properti dan setelah beberapa tahun mereka jual dan dapat untung dari hal tersebut, sayapun tertarik untuk memulainya. Hitung-hitung untuk rumah anak-anak saya kelak.
Kemudian ada beberapa investasi lainnya yang saya dapat dari artikel di internet.  
Jadi, saya mulai dengan mengalokasikan gaji saya dan suami kedalam pos-pos sebagai berikut (per bulan):
10% gaji kami adalah untuk hal rohani (karena kami beragama Kristen, jadi hal tersebut dinamakan persepuluhan dan dimasukkan ke gereja)
30% gaji kami adalah untuk dana investasi
20% selanjutnya adalah untuk membayar cicilan seperti kartu kredit dan tagihan telepon pasca bayar
20% adalah untuk kebutuhan rumah tangga, seperti belanja bulanan, bayar listrik, PAM, internet, TV berlangganan, air galon
10% nya untuk memberikan ke orangtua, membayar iuran bulanan/IPL dan gaji ART
10% terakhir adalah untuk kebutuhan konsumtif (jalan-jalan, makan diluar, nonton bioskop)

Setelah membuat alokasi gaji tersebut, terlihat ada 30% yang dapat digunakan untuk keperluan investasi. Dan berikut adalah rencana investasi yang saya pikirkan:
1. Deposito, ini gunanya sebagai dana darurat yang sifatnya jangka pendek. 
Target tercapai: akhir 2013. 
2. Reksa Danaini gunanya sebagai dana darurat yang sifatnya jangka panjang. 
Target terwujud: awal 2016. 
3. Emas, kami akan membeli dalam bentuk perhiasan dan logam mulia. 
Target terwujud: awal 2014.
4. Properti, yang akan kami beli adalah rumah kecil 1 lantai di Bekasi. 
Target terwujud: awal 2015. 
5. Asuransi, yang pasti kami ambil adalah asuransi kesehatan dan asuransi pendidikan. 
Target terwujud: antara 2014-2017.

Dari rencana yang saya buat tersebut, setiap tahunnya kami harus memiliki tambahan satu investasi baru, tujuannya agar gaji kami tidak 'lari' ke hal-hal yang sifatnya konsumtif seperti dulu. Lantas, setelah tahun 2016 ini bagaimana hasilnya? Yuk, kita cek:
1. Deposito, tercapai di akhir 2013, kami deposito dalam jumlah yang tidak terlalu besar (Rp 25.000.000,-) sebagai awalnya, dan kami terus ARO setiap bulan.
2. Reksa Dana, sampai saat ini belum terwujud karena kami masih bingung mau memilih bank mana. Masih ada sekitar 1 bulan lagi untuk mewujudkan.
3. Emas, tercapai ditahun 2015, diawali dengan membelikan perhiasan emas untuk anak-anak, dan disimpan untuk masa depan mereka. Tahun 2016 mulai membeli emas batang.
4. Properti, tercapai lebih cepat, ditahun 2014 kami membeli rumah 2 lantai dengan DP ringan, dan ditahun 2015 kami membeli rumah 1 lantai ukuran kecil
5. Asuransi, tercapai ditahun 2014, kami membeli asuransi kesehatan 4 polis. Seiring berjalannya waktu, saya memutuskan ingin memiliki beberapa jenis asuransi antara lain:
1. Asuransi Kesehatan
2. Asuransi Pendidikan
3. Asuransi Dana Pensiun
4. Asuransi Jiwa 
Kemudian setelah saya browsing dibeberapa situs asuransi, saya jatuh cinta dengan asuransi Sinarmas MSIG Life di http://www.sinarmasmsiglife.co.id/, karena produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan keluarga kecil kami.

Pertama, masuk ke situs http://www.sinarmasmsiglife.co.id/, kemudian scroll down ke box "Solusi Produk Tahap Kehidupan"


Kemudian disini kalian dapat memilih tahapan kehidupan yang sedang kalian jalani atau rencanakan. Kalau saya memilih box "Menikah Memiliki Anak"


Setelah itu, muncul jenis-jenis asuransi yang dibagi dalam 4 (empat) bagian besar, seperti: Saving&Investment, Life&Protection, Health, Riders. Pilih yang sesuai kebutuhanmu.
 

Kemudian karena tujuan saya adalah "Saving&Investment", jadi saya konsentrasi ke jenis-jenis asuransi dibagian tersebut. Dan setelah mempelajari semuanya, asuransi yang kami perlukan yaitu SMiLe Link 99 (dan kami hanya tinggal menambahkan produk pendukungnya), SMiLe Education dan SMiLe Pension untuk melengkapi tujuan awal saya memiliki asuransi untuk kesehatan, pendidikan, pensiun dan jiwa. Ketiga asuransi yang saya inginkan ini ada nilai investasi yang terus bertumbuh, biasanya dari unit link.


Riders yang saya ambil antara lain: SMiLe Medical +, SMiLe Hospital Protection (+), SMiLe Ladies Medical, dan SMiLe Term Rider Unit Link.


Kenapa saya ingin mengambil riders tersebut? Berikut alasannya:
SMiLe Medical +
Produk asuransi kesehatan individu tambahan yang memberikan manfaat perlindungan atas risiko biaya perawatan kesehatan tertanggung selama 365 hari dalam 1 tahun pertanggungan. Di rider ini, saya mendapatkan manfaat dari rawat jalan, rawat gigi dan rawat bersalin. Itu yang kami perlukan, dan sekalian program untuk anak ketiga, hehe..

SMiLe Hospital Protection (+)
Di rider ini diberikan manfaat berupa santunan harian rawat inap baik yang disebabkan oleh sakit atau kecelakaan. Dan di rider ini bisa menambahkan tertanggung keluarga inti, seperti anak-anak (usia 1-25 tahun) dan orangtua. So, papa, mama dan mertua saya bisa ikut ditanggung. Cara pembayarannya pun lebih flexible, bisa bulanan, triwulan, semester atau tahunan. Senangnya...

SMiLe Ladies Medical
Program asuransi tambahan khusus wanita yang memberikan manfaat berupa pembayaran biaya rumah sakit apabila Peserta terdiagnosa penyakit kanker rahim (ovarium) dan payudara. Ini sangat berguna untuk saya.

SMiLe Term Rider Unit Link
Ini seperti asuransi jiwa, karena memberikan perlindungan tambahan yang memberikan tambahan manfaat jika Tertanggung Utama meninggal dunia sebelum berakhirnya masa asuransi.

Dan serunya situs http://www.sinarmasmsiglife.co.id/ ini adalah saya dapat menghitung dana edukasi dan dana pensiun difasilitas kalkulatornya. 
Begini caranya:
MENGHITUNG DANA PENSIUN
1. Masuk ke homepage Sinarmas MSIG Life, pilih box kalkulator finansial


2. Masuk ke box kalkulator finansial pensiun


3. Masukkan usia saat ini dan pilih usia pensiun yang dikehendaki. Saya menargetkan akan pensiun di usia 45 tahun

4. Isi status tempat tinggal setelah pensiun, jumlah keluarga (termasuk saya dan suami) yang ditanggung, dan gaya hidup yang di harapkan


5. Isi penghasilan saat ini nominal aset yang dimiliki




6. Dan muncullah nominal dana yang dibutuhkan ketika saya pensiun nanti


MENGHITUNG DANA PENDIDIKAN ANAK
1. Langkah pertama sama dengan menghitung dana pensiun
2. Masuk ke box kalkulator finansial edukasi


3. Kemudian isi usia anak saat ini, masukkan pilihan sekolah SD sampai S2 dan rencana usia pernikahan anak. Saya mengisi untuk keperluan anak pertama.


4. Dan muncullah nominal yang harus saya sisihkan setiap bulan atau setiap tahun untuk masa depan anak pertama saya. Wow, besar juga ya.. Nah, itulah pentingnya berinvestasi asuransi sejak anak usia dini. Karena semakin besar usianya, semakin besar biaya yang dikeluarkan.


Bagaimana? Cukup mudah ya cara pemakaian tools di situs Sinarmas MSIG Life ini. Yang sulit adalah mulai menyisihkan gaji saya dan suami agar seluruh rencana asuransi yang saya inginkan bisa tercapai. Karena itu artinya saya dan suami harus mulai mengurangi lagi hal-hal konsumtif dan mengurangi anggaran liburan tahunan. Tapi, untuk mencapai finansial yang cerah memang harus ada yang dikesampingkan sementara kan? Intinya, masa depan buah hati kami adalah segalanya. 
Yuk, atur uangmu sedini mungkin bersama Sinarmas MSIG Life agar keluarga bahagia, buah hati ceria dan masa depan cerah menjadi milikmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar